Puisi NU Keturunan, Realitas Jamiyah Yang Mayoritas

Shilfina Nuroka Alwi, pelajar kelas Enam MI Ma’arif Srumbung, yang tengah membawakan Puisi berjudul NU Keturunan pada ajang Porsema 2022

NUSrumbung.or.id- Sebuah Puisi berjudul “NU Keturunan” menjadi salah satu puisi yang dibawakan oleh peserta dalam ajang Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (Porsema) tingkat Kecamatan Srumbung, tahun 2022.

Peserta itu adalah Shilfina Nuroka Alwi, pelajar kelas Enam MI Ma’arif Srumbung, Ia membawakan dengan intonasi yang lumayan jelas dan penuh penghayatan.

“Puisi ini adalah orisinil buatan sendiri, bukan saduran atau jiplakan puisi yang pernah dipublikasikan, jadi ini murni kreatifitas siswa dan pendampingnya,” jelas Yuan Maryanti, Kepala MI Ma’arif Srumbung disela membersamai murid muridnya di Porsema, Sabtu (3/9)

Puisi berjudul NU keturunan tersebut adalah gambaran realitas kondisi jam’iyah NU yang saat ini ada di hampir seluruh kalangan masyarakat, dimana kebanyakan ber-NU berdasarkan keturunan dari orang tuanya.

“Kita ingin menyuguhkan kondisi warga NU saat ini yang banyak sekali Keturunan dan sedang berupaya menjadi militan,” tambahnya.

Shilfina Nuroka Alwi adalah putri pertama dari pasangan Ahmad Muslim dan Widarti, ia dibesarkan dilingkungan keluarga yang memamng kental akan ke-Nuan sejak dahulu.

“kakeknya Shilfi, mbah Muh Sholeh dulu juga pengurus NU, kemudian bapaknya Shilfi ini, juga pengurus Ansor, maka sangat wajar kalau puisi ini menjadi pilihan yang ia bawakan,” papar Yuan kembali.

Berikut bait lengkap Puisi tersebut:

NU Keturunan

Karya: ShilfiNA

NU memiliki makna berbeda-beda,

Terlebih di setiap hati jam’iyahnya.

Menurut bapakku,

NU bermakna sebagai rumah,

Ya… Rumah yang senantiasa mengayomi,

Rumah yang senantiasa menentramkan hati,

dan tentu saja, Rumah yang senantiasa mBarokahi.

Menurut Bapakku,

Disaat golongan lain suka meng-kafirkan?

NU selalu menjadi air yang menyejukkan,

Dan disaat golongan lain mudah marah?

NU selalu tampil ramah.

Ya, aku dan Bapakku.. bahkan keluargaku,

memanglah hanya NU Keturunan,

yang tentu, sangat jauh dari predikat militan.

Namun aku dan keluargaku meyakini,

bahwa ini pilihan tepat

Ini jalan menggapai rahmad

Dan ini jalan menuju akhirat.

……………

Seperti diketahui, Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (Porsema) tingkat Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang kembali digelar, kompetisi yang meibatkan seluruh madrasah dilingkungan Lembaga Pendidikan Maarif Kecamatan ini, diikuti oleh 250 peserta yang bersal dari 10 Madrasah.

Sebanyak 250 peserta tersebut, mengikuti 13 cabang pertandingan yang dilombakan, antara lain Badminton, Tenis meja, Lari, Bola Volly, Catur, Pidato bahasa indonesia dan bahasa jawa, Seni Kaligrafi, Pencak Silat, Senam NU, dan Seni Baca Puisi.

Ketua LP Ma’arif Kecamatan Srumbung, Kusnan Zaenal Mustofa berharap, Porsema ini dapat memunculkan bibit bibit unggul pelajar madrasah yang mampu bersaing dengan sekolah lainnya.

“Kita semua berharap, setelah ini akan ada calon calon atlit baik olah raga maupun seni, yg mampu menjadi duta madrasah untuk ber Fastabiqul Khoirot (Berlomba dalam kebaikan) dengan sekolah diluar madrasah,” harapnya.

Kontributor : Najib Aulia Zaman

Editor : Pandu