NUSrumbung.or.id– Pengurus Harian MWC NU Klego, Boyolali melakukan kunjungan studi banding ke MWC NU Srumbung, Magelang. Rombongan berjumlah 15 orang terdiri dari Pengurus Harian MWC NU Klego dan perwakilan dari Pengurus Ranting NU.
Tujuan dari studi banding untuk belajar terkait dengan pengelolaan Koin NU di MWC NU Srumbung. Sebagaimana diketahui bahwa MWC NU Srumbung cukup berhasil dalam hal ini. Tiap bulan tidak kurang dari Rp. 80.000.000 per bulan dihasilkan dari Koin NU.
Di tahun 2019 dan 2020 pendapatan sudah mendekati angka 1 milyar. Dengan delapan ribuan jamaah warga NU yang terdaftar dan aktif berkontribusi, program ini dirasa cukup berhasil.
“Kami merasa terinspirasi dengan program Koin NU yang dikelola oleh MWC NU Srumbung ini, jadi kami belajar ke Srumbung,” kata Kiai Iqbal Mulyanto, Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Boyolali yang mendampingi rombongan. Ahad (10/01)
Rombongan diterima oleh segenap Pengurus MWC NU Srumbung baik jajaran Syuriah, Tanfidziyah, dan Pengurus LAZISNU MWC NU Srumbung, dalam paparannya, KH. Bahaudin Syah, Rais Syuriah MWC NU Srumbung yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Falah menjelaskan bahwa program Koin NU adalah proses panjang dan kerja keras segenap pihak.
“Pada waktu sosialisasi, saya selaku Rais Syuriah tiap malam melakukan kunjungan ke Ranting-ranting NU, majelis pengajian, pertemuan warga untuk memastikan bahwa warga NU tertarik bergabung,” papar Gus Bahak sapaan Akrapnya.
“Saya yakin bahwa warga NU pada dasarnya tidak keberatan untuk infaq. Mereka hanya butuh pengelola yang serius menangani program ini” kata Gus Bahak sapaan akrapnya,” tambahnya.
Di bawah koordinasi LAZISNU, saat ini MWC NU Srumbung sudah memiliki 2 unit Ambulans yang melayani tidak kurang dari 100 pasien warga setiap bulannya.
Dari koin NU juga digunakan untuk melakukan serangkaian kegiatan pengembangan kapasitas Pengurus MWC NU; pelatihan/retreat, workshop, dan pemberian bantuan untuk kegiatan-kegiatan baik di tingkat MWC NU maupun Ranting.
Ketua LAZISNU Srumbung, Arif Budiman menyampaikan, banyak manfaat dari program Koin NU. Pengurus MWC NU menjadi lebih aktif dan dinamis. Kegiatan rapat MWC NU menjadi diminati dan disiplin dari sisi waktu.
“Uniknya, peserta koin NU tidak hanya warga NU. Ada juga warga non-NU, bahkan non-Muslim yang juga turut dalam program ini. Dengan infaq kurang lebih Rp 10.000,- per bulan warga dapat menggunakan jasa pengantaran ambulan secara rutin untuk berobat ke rumah sakit,” jelas Arif Budiman.
Proses studi banding berjalan dengan khidmat. Para pengurus MWC NU Klego merasa senang bisa belajar. Secara, Koin NU di Klego sudah berjalan meski belum dikoordinasikan dengan baik. Pendekatan yang selama ini vokasional perlu digeser menjadi professional. Kini adalah saatnya bagi Pengurus MWC NU membuktikan bahwa warga NU juga bisa professional dalam berkhidmat.
“Kami bertekad untuk mendorong agar segenap MWC NU Boyolali mengaktifkan kembali potensi Koin NU. Hal ini dirasa penting untuk mewujudkan NU yang mandiri. Dari Koin NU diharapkan dapat mengaktifkan program-program lainnya di MWC NU” pungkas Kiai Iqbal Mulyanto.
Kontributor : Arif Budiman
Editor : Ahmad Muslim
Leave a Reply