
NUSrumbung.or.id- Sekelompok Ibu – Ibu yang tergabung dalam Muslimat Nahdlatul Ulama’ Ranting Sudimoro, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, mengumandangkan Mars dan Hymne Muslimat dalam pengajian selapanan yang digelar Minggu kemarin.
Wakil ketua Pimpinan Ranting Muslimat Sudimoro, Istinganah menjalaskan, menyanyikan mars dan hymne muslimat ini, memang rutin dilaksanakan dalam rangkaian acara selapanan dan sudah berlangsung cukup lama dan rutin.
“Agar ada rifres pikiran dan hati, kalau dari rumah mungkin terbawa emosi atau masalah rumah, maka dengan mengumandangkan mars dan hymne ini semoga ghiroh (Semangat=RED) kader maupun peserta pengajian terpelihara, sehingga ilmu yang nantinya disampaikan oleh penceramah bisa diterima dengan baik,” jelas Istinganah.
Ketua Muslimat NU Sudimoro, Mutmainah menjaskan latar belakang pelaksanaan pengajian selapanan yang sudah lama dan rutin digelar ini. “Kami mengikuti maqolah ulama yang menyebutkan sopo sik 40 dino ora ngaji dihawatirke atos atine, maka sebelum 40 hari, kita harus melaksanaka pengajian rutin, agar hati kami tidak keras,” ungkap Mutmainah.
Hadir sebagai penceramah dalam kegiatan tersebut adalah Kyai Ahmad Bahakudin Syah, Pengasuh Pondok Pesantren Raoudlotul Falah, yang juga selaku Rais Syuriyah MWC NU Srumbung.
Dalam tausiahnya, Kyai Ahmad Bahakudin Syah atau yang akrab disapa Gus Bahak menjelaskan tentang pentingnya mengaji dengan kyai atau ulama’ yang jelas jalur ilmu maupun keluarganya.
“Kenapa ngaji harus dengan ulama? kan bisa saja tinggal ketik mbah google semua jawaban tersedia, jika cuma belajar dengan google, maka akan bubrah, itu karena ulama ada silsilah dari Nabi berupa alqur’an, hadis, ijma dan qiyas,” jelas Gus Bahak.
Acara selapanan Rutin ini dihadiri oleh sekitar 850 jamaah yang berasal dari pengurus dan anggota Muslimat, NU serta Badan otonom lainnya, kegiatan ini digelar di serambi dan halaman Masjid Nurul Huda Dusun Dersanan, Desa Sudimoro.
“Insya Alloh kalau kita ngajinya benar, dan dengan ulama’ yang benar, maka insya Alloh pula kita akan dapat menikmati keindahan agama, dan menjalankan kewajiban, menjauhi larangan Allah dengan baik dan benar pula,” pungkas Gus Bahak yang kemudian dilanjutkan dengan Doa Penutup.
Kontributor : Istinganah
Editor : Ahmad Muslim
Leave a Reply