NUSrumbung.or.id- Guna memaksimalkan pengelolaan koin NU di wilayahnya, LazisNU Kabupaten Bojonegoro dan Tuban Jawa Timur, melakukan Rikhlah Ilmiyyah (Study banding) ke Upzis LazisNU MWC Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
“Kami ingin sinau perihal pengelolaan koin NU disini (UpzisNU Srumbung) agar pengelolaan koin NU diwilayah kami, bisa lebih maksimal,” kata Hafid, salah satu peserta Kunjungan dari UpzisNU Tambakrejo, Bojonegoro, dalam kunjungan yang berlangsung pada Ahad 21/02).
“Yang paling menarik bagi kami adalah, UpzisNU Srumbung ini di tahun 2020 bisa mengumpulkan shodaqoh masyarakat hingga satu milyar lebih, padahal situasi pandemi, ini bagi kami luar biasa,” tambah Hafid yang disambut tepuk tangan hadirin yang hadir.
Dalam kunjungan ini, LazisNU Bojonegoro dan Tuban melibatkan personil sejumlah total 110 orang. Guna mematuhi protokol kesehatan, maka kunjungan dibagi dalam 2 (Dua) gelombang, masing – masing gelombang pertama diterima pukul 07:00 – 12:00 wib, sementara gelombang selanjutnya mulai pukul 13:00 – 16:30 sore.
“Kami membagi dalam dua gelombang, masing – masing 55 orang tamu, tentu ini agar duduknya tetap bisa jaga jarak di dalam gedung, selain jaga jarak protokol kesehatan lain juga tetep kami berlakukan, seperti menggunakan Masker, pengecekan suhu, dan cuci tangan sebelum memasuki ruangan,” jelas Sekretaris NU Srumbung, Nastangin.
Selain diterima Pengurus harian UpzisNU Srumbung, rombongan juga diterima langsung oleh Plt Ketua Tanfidziyah MWC Srumbung, H. Muslich, M.Pd.I, Rais Syuriah Kyai Ahmad Bahakudin Sah, Sekretaris PCNU Kabupaten Magelang Najib Chaqoqo, Sekretaris LazisNU PC Kab Magelang, Dziqron Fuadi, serta Pengurus harian MWC NU Srumbung lainnya.
Dalam paparannya H. Muslich, selain mengucapkan selamat datang, juga mengungkapkan Tiga kunci sukses Nu srumbung dalam mengelola koin NU, dimana masing masing adalah Program, Konsistensi dan Transparani pelaporan.
“Tiga hal ini penting dan tidak boleh ditinggalkan salah satunya, semua harus berjalan beriringan agar tercapai apa yang kita rencanakan, dan maslahat bagi umat,” ungkap Plt Ketua Tanfidziyah MWC Srumbung, H. Muslich.
Rais Syuriah Kyai Ahmad Bahakudin Sah memaparkan pentingnya semua elemen dalam kepengurusan baik NU, Lembaga maupun Banom untuk terlibat langsung dalam pengelolaan koin NU ini.
“Rais Syuriah jangan hanya tunjuk tangan saja, namun juga harus mau turun tangan, kita harus memberi contoh kepada Tanfidziyah maupun LazisNU, agar mereka semangat dalam berkhidmah,” kata Gus bahak yang juga Pengasuh Ponpes Roudlotul Falaah Srumbung ini.
Ketua UpzisNU Srumbung, Arif Budiman menjelaskan, bahwa Koin NU adalah dari Jamaah untuk jamiyah, “Jadi keuangan itu tidak boleh untuk program program yang hanya bersifat konsumtif, seperti hanya konsumsi rapat / kegiatan, harus yang bersifat dan ber efek continue atau berkelanjutan,” jelasnya.
Sekretaris UpzisNU Srumbung, Kusnan Zaenal Mustofa, menambahkan, bahwa inti KoinNU bukanlah pada nominal yang didapatkan, namun lebih kepada konsolidasi internal yang bisa dilakukan dengan koin NU itu sendiri.
“ketika semua tingkatan kepengurusan baik NU maupun Banom sudah solid, maka ini akan menjadi kekuatan yang mengerikan, jadi kalaupun juga terkumpul uang yang tidak sedikit, maka inilah bonus sekaligus salah satu hasil nyata konsolidasi itu,” pungkasnya.
Kontributor : M Romdhi
Editor : Ahmad Muslim
Leave a Reply